Pages

Tuesday, May 24, 2011

Distribution Channel

Usaha yang produsen lakukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen
Ada beberapa cara yang produsen lakukan dalam distribution channel, yaitu:
a. Distribusi langsung
Distribusi langsung ini ada 2 hal yang dapat dilakuka, yaitu:
- Toko sendiri
- Outlet
b. Perantara
Melalui perantara dapat melalui:
- Agen
- Warung atau toko
- Supermarket
- Department store
c. Hybrid atau campuran
Produsen menjual sendiri produk tersebut tapi bisa juga melalui perantara
Contoh: sepatu nike menjual sendiri barangnya tapi juga bisa melalui toko lain.
d. Telemarketing
Penjualan melalui media komunikasi. Contoh : kartu kredit, asuransi, pulsa.
e. E-Comerce
Penjualan melalui internet/online. Contoh : jejaring sosial, SNMPTN
f. MLM (Multi Level Marketing)
Prinsip :
- Konsumen memperoleh barang dengan mudah.
Alasannya atau pertimbangan dalam Distribution channel, yaitu:
- Efisien biaya
- Focus pada produksi
- Sumber daya manusia
- Geografi
- Jenis barang
- Harga
Marketing Communication
Marketing communication adalah usaha produsen untuk mengkomunikasikan barang atau jasa ke konsumen
4 cara dalam marketing communication, yaitu:
a. Advertising
- Indoor
- Outdoor
Dan yang harus diperhatikan dalam advertising adalah tempat dan media.
b. Personal selling
Berupa sales dan customer service
c. Sales promotion
Hal-hal yang berkaitan dengan sales promotion, yaitu:
- Jangka waktu pembeli memperoleh hadiah atau potongan
- Jumlah pembeli tertentu
- Pembeli barang
d. Public relation
Membangun hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat secara umum dalam upaya menciptakan citra baik perusahaan. Selain itu, public relation digunakan untuk mengatasi atau menjawab cerita negatif perusahaan di mata masyarakat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan marketing communication, yaitu:
- Target atau audience
- Content
- Media
- Model

Pricing Decision

Pricing decision adalah sejumlah uang yang dapat ditukarkan untuk barang dan jasa atau sejumlah nilai yang dapat ditukarkan pelanggan untuk mendapatkan manfaat atau menggunakan produk
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pricing decision, yaitu:
1. Internal
a. Cost
Menentukan harga berdasarkan harga pokok produksi. Harga pokok produksi sendiri ditentukan dengan menjumlahkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik serta laba.
b. Marketing objective
Tujuan dari pemasaran suatu barang yang ingin mendapatkan suatu keuntungan.
Beberapa langkah untuk mendapatkan marketing objective, yaitu:
- Survival adalah usaha produsen yang menghasilkan suatu produk untuk bertahan dalam pasar
- Current profit maximum adalah usaha produsen untuk mengejar keuntungan setinggi-tingginya
- Market share leadership adalah usaha produsen untuk menguasai pasar dengan jalan memurahkan harga
- Product share leadership adalah usaha produsen untuk menguasai pasar dengan jalan menaikkan harga. hal tersebut disebabkan karena produk yang dipasarkan sudah menjadi brand dalam konsumen.
c. Marketing mix strategy
Perusahaan melakukan segenap strategi atau langkah-langkah dalam melakukan pemasaran. Seperti halnya membuat harga jual yang berbeda dengan tempat lain, biasanya penentuan ini berdasarkan kelompok, tempat atau lokasi perusahaan tertentu.
d. Consideration organizational
Tahapan-tahapan yang diambil produsen dalam penetuan harga.\
Beberapa hal yang berkaitan dengan consideration organizational, yaitu:
- SDM
- Teknologi
- Coverage (jangkauan)
- Unit produksi
2. External
a. Market and Demand (pasar dan permintaan)
Ada 3 hal jenis pasar, yaitu:
- Pure competition adalah persaingan harga murni tanpa ada penguasa pasar tersebut
- Monopolistic adalah penguasa satu-satunya dalam suatu produk. Contoh: PLN
- Oligarki adalah harga yang diputuskan oleh kelompok (gabungan perusahaan)

Demand
Berdasarkan hukum permintaan
Permintaan naik dan penawaran tetap maka harga naik
Permintaan turun dan penawaran tetap maka harga turun
b. Competitor
c. External faktor
- Budaya
- Transportasi
- Ekonomi
- Hokum
- Sosial
Setelah suatu harga ditentukan dalam suatu produk, maka hal yang selanjutkan yang harus dilakukan oleh produsen adalah price adjustment strategy
Beberapa hal yang diperhatikan dalam price adjustment strategy adalah:
a. Discount and allowances
b. Segmented pricing
c. Psychological pricing
d. Promotional pricing
e. Geographical pricing
f. International pricing

Tuesday, April 26, 2011

Marketing Mix

4 hal yg dibahas dalam marketing mix:
1. Product
Produk adalah sesuatu yang dilihat, dikonsumsi, diambil untuk memuaskan konsumen.
Produk sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Consumer product adalah produk yang digunakan konsumen paling akhir. Misalnya A mempunyai perusahaan jual-beli mobil, A memang pemilik namun yang artikan sebagai pemilik sebenarnya adalah konsumen sehingga konsumen disebut consumer product.
b. Industrial product adalah suatu produk yang dibeli oleh suatu konsumen dengan alasan untuk dijual kembali. Misalnya Mcd membeli ayam, roti dan sebagainya.
Sifat-sifat dari consumer product, yaitu:
a. Convenience product adalah suatu barang yang dibeli secara berkali-kali
b. Shopping product adalah suatu barang yang dibeli setelah mengadakan perbandingan-perbandingan
c. Specially product adalah suatu barang yang bentuknya unik yang lebih digunakan karena gengsi dll
d. Unsought product adalah suatu barang yang dibeli karena ikut-ikutan (terbawa oleh situasi)
Sama seperti produsen yang merumuskan segmen dan lain sebagainya berkaitan dengan menambah keuntungan sebesar-besarnya, konsumen juga mempunyai cara tersendiri dalam memutuskan barang atau jasa yang akan ia beli, antara lain:
a. Product attributes
Hal yang diperhatikan sebelum memasarkan suatu barang kepada konsumen, produsen harus mengenal product attributes, antara lain:
(1) Quality (daya tahan produk tersebut)
(2) Features (fitur-fitur tambahan yang terdapat di suatu produk yang fungsinya menarik perhatian konsumen dan menambah nilai produk itu sendiri)
(3) Design (tampilan produk tersebut)
b. Brand
(1) Brand equity (nilai, merk dagang dan jaringan)
(2) Brand name selection (nama produk sudah mencerminkan produk itu sendiri)
(3) Brand sponsor (dukungan dari perusahaan yang namanya telah besar atau dikenal masyarakat)
(4) Co – branding (mitra kerja yang akhirnya menjadi merk bersama)
(5) Brand strategy (modifikasi produk misalnya pepsodent tidak hanya mengeluarkan pasta gigi namun turut pula sikat gigi, obat kumur dan lain sebagainya)
c. Packaging
berkaitan dengan aktivitas mendesain barang. Desain akan lebih baik berkaitan atau identik dengan mereknya.
d. Merk
menggambarkan produk itu seperti apa, misalnya mendengar nama Indomie orang tahu bahwa itu adalah produk mie instan.
e. Product support
Layanan service untuk produk yang kita pasarkan. adalah orang banyak membeli motor Honda karena bengkelnya ada dimana-mana sehingga mempermudah ketika akan membeli sparepart motornya.
2. Price
3. Place
4. Promotion

Saturday, April 16, 2011

Perumusan Segmen dan Positioning

Perumusan Segmentasi Pasar
1. Measure ability
segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen yang berkaitan dengan penghasilan konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya
2. Aksesibilitas
Aspek ini bukan hanya memperhatikan jarak untuk mencapai usaha yang kita tawarkan kepada konsumen tetapi juga harus mempertimbangkan berapa daya (listrik, air, telepon dll) yang kita keluarkan untuk usaha tersebut serta pelayanan apa yang akan usaha kita berikan kepada konsumen.
3. Keuntungan
Dalam merumusan suatu usaha yang harus dipertimbangkan bukan hanya usaha tersebut bertahan tetapi bagaimana dengan usaha yang kita tawarkan tersebut memperoleh keuntungan sehingga dengan keuntungan yang diperoleh usaha tersebut akan berkembang.
4. Actionable
Langkah terakhir bukan hanya sekedar impian namun juga harus dipikirkan cara untuk mewujudkannya usaha tersebut secara real. Para produsen lebih memperhatikan kemampuan usahanya untuk dapat memenuhi keinginan pelanggan.
Setelah perusahaan mengidentifikasi segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market.
Ada tiga jenis evaluasi yang dapat produsen lakukan diantaranya:
a. evaluasi ukuran, kegiatan evaluasi ini berkaitan dengan keterjangkauan, apakah perusahaan tersebut mampu menentukan ukuran harga dan lokasi yang dapat dijangkau bagi konsumen.
b. evaluasi permintaan konsumen, dimana perusahaan harus mampu menganalisis kebutuhan pasar dengan melihat segi atraktifnya (dinamisnya)
c. evaluasi sumber daya, dimana pada kegiatan evaluasi ini setidaknya pemilik perusahaan mampu menguasai bidang usaha yang didirikan. Misalnya mendirikan sekolah musik, minimal sang pemilik mampu memainkan alat musik dan mengerti nada-nada.
Menentukan Target Pasar
Usaha yang akan berkembang ialah usaha yang menganalisis target pasar atau hal apa yang kita tuju. Dalam menentukan target pasar tersebut ada beberapa langkah untuk menentukan target pasar tersebut, diantaranya:
a. Diferensiasi segmen
usaha yang berkembang menyediakan kebutuhan produk berbeda (variasi) untuk tiap segmen yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen
b. Concenterated segmen
Strategi ini lebih menekankan untuk fokus pada kebutuhan bisnis atau usaha yang kita kelola.
c. Market coverage strategy
strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership (anggota).
Positioning
Setelah segmen dan target pasar kita sudah bisa capai maka langkah selanjutnya untuk mempertahan posisi kita dalam pasar sehingga usaha yang kita kelola tidak “gulung tikar”.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar usaha kita tetap di hati masyarakat, antara lain:
a. Advantage
penempatan lokasi usaha selain memikirkan harga juga harus memikirkan keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut
b. Promotion strategy
Pesan yang ingin kita sampaikan dari usaha kita haruslah sampai kepada masyarakat secara utuh. Untuk itu, penting bagi para produsen dalam memilih media yang tepat dalam mengkomunikasikan atau mempromosikan usaha tersebut. Ada beberapa langkah memilih media yang tepat dalam hal promosi, antara lain:
o Communicable
o Profitable
o Memberikan suasana nyaman untuk pelanggan
c. Communicate and delivery
perusahaan harus mampu menentukan bagaimana cara penyajian kepada pelanggan sehingga tercipta tren positive pada masyarakat yang pada akhirnya tercipta kepuasaan untuk pelanggan.

Saturday, March 26, 2011

Segmentasi and Target Pasar

Segmentasi dan Target Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya penyedia produk/jasa dengan pembeli potensial yang disertai adanya produk/jasa yang ditawarkan. Gambaran mengenai pasar bukan hanya seperti pasar tradisional tapi pemasaran lewat online dapat disebut juga pasar karena hal tersebut juga menawarkan suatu barang atau jasa kepada pembeli.
Bukan hanya berniat mencari untung tetapi pasar harus lebih menekankan kepada segmen pasar (market segmentation), hal tersebut dilakukan agar suatu barang atau jasa suatu perusahaan dapat bertahan lama bahkan mencapai nilai keuntungan yang lebih.
Market segmentation adalah pemecahan pasar sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan pelaku konsumen.
Ada dua sifat dalam market segmentation, yaitu:
1. Massa marketing adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli
Contoh: Pekan Raya Jakarta
2. Product variant marketing adalah memberikan variasi dalam product berupa barang atau jasa kepada pelanggan baik secara feature, kualitas maupun ukuran kemasan.
Contoh: orang dahulu mengenal McD hanya sekedar tempat makan tetapi sekarang McD bukan hanya sekedar tempat makan saja, tempat tersebut juga menyediakan sarana bermain untuk keluarga yang membawa anak mereka bahkan tempat yang nyaman untuk berbincang-bincang.
Perusahaan yang memproduksi barang atau jasa tidak mau barang atau jasa yang ditawarkan hanya sekedar bertahan tetapi juga harus mengalami peningkatan baik secara materi maupun kesan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, segmen pasar harus membuat target pemasaran akan barang atau jasa yang ditawarkan.
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam membuat target pemasaran suatu barang atau jasa, yaitu:
1. Mengidentifikasi segmen pasar
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi segmen pasar, yaitu:
a. Aspek geografis
Dalam aspek geografis yang harus diperhatikan adalah wilayah atau tempat barang atau jasa yang ditawarkan serta akses untuk mencapai tempat yang ditawarkan
b. Aspek demografis
Aspek demografis lebih memperhatikan kepada jumlah kepadatan penduduk akan tempat barang atau jasa yang ditawarkan
c. Aspek psikologis
Aspek psikologis menekankan pada perusahaan harus memperhatikan ke arah kelas sosial, dimana dari masyarakat kelas menengah kebawah hingga kelas mengengah keatas dapat menjangkau perusahaan yang kita miliki.
d. Aspek biografis
2. Memposisikan atau mempersepsikan profil konsumen
Selain itu perlu diperhatikan pula dari segi life style, personality chacarter, behavior segmentation, sikap, penggunaan, respon terhadap produk, serta manfaat yang diperoleh oleh pelanggan.

Tuesday, March 22, 2011

Analisis Lingkungan dalam Aspek Manajemen Pemasaran

Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Lingkungan adalah sesuatu yang bersifat fisik dan non fisik yang mempengaruhi kehidupan seseorang. Sedangkan lingkungan dalam lingkup manajemen sendiri diartikan sebagai pelaku dan kekuatan yang di luar marketing yang mempengaruhi kemampuan pemasaran untuk mengembangkan transaksi dengan pelanggan berjalan lancar.
Lingkungan dalam lingkup manajemen sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Internal (dalam organisasi)
a.Manusia
Kemampuan
Penempatan posisi berupa reward atau penghargaan baik bersifat materi (gaji) dan non materi (apresiasi)
Komitmen
Promosi
b.Kebijakan
Visi dan misi
Sasaran
Segmen pasar
Filosofi marketing
Materi marketing
sosial marketing
c.Kepemimpinan
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan seseorang:
 . Gaya
- Otoriter (terpusat)
- Kesepakatan (demokrasi)
- Kepercayaan (pelimpahan wewenang)
- Tugas (task oriented)
- People oriented
. Kompetensi teknis
. Kemampuan manajerial (5w + 1h)
 . Penempatan pegawai
. Memberi motivasi
d. Sarana dan Prasarana
. Tata ruang
- Penerangan
- Sirkulasi udara
- Akses
- Kelengkapan
. Keamanan
- Tingkat celaka / kesalahan
- transportasi
e. Budaya
. Nilai-nilai dasar
. Tampilan fisik
. Bangunan
. Seragam / pakaian yang menjadi ciri khas organisasi tersebut
. Akulturasi budaya
2. Eksternal (luar organisasi)
a. Demografis
. Kepadatan pendidikan
. Lokasi
. Usia
. Gender
. Ras
. Pekerjaan
b. Economic environment  daya beli masyarakat
c. Natural environment
d. Technological environment  tepat guna
e. Political environment
f. Culture environment

Monday, March 7, 2011

Konsep Dasar Jasa

A. Pengertian Jasa
Phillip Kotler
Adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Adrian Payne
Adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau rnanfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.
Christian Gronross
Adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.
Jadi dapat disimpulkan, Jasa (services) adalah suatu rangkaian tindakan yang ditawarkan oleh produsen kepada pihak lain yang terjadi di tempat terjadinya interaksi dengan melibatkan manusia (human), atau mesin (machine) yang mengarah kepada kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
B. Karakteristik Jasa
Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.
1. Intangibility (tidak berwujud). Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha.
Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan) Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah) Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
5. Lack of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan).
C. Fator-faktor dan Kunci Sukses Pengembangan Jasa
1. Reniewing the service: mempembaharui jasa yang ditawarkan kepada konsumen
Untuk memperbaharui jasa diperlukan beberapa tahapan:
• Melakukan survey pada konsumen yang menggunakan jasa
• Detection problem: setelah survey dilakukan maka akan ditemukan sebuah masalah atau kebutuhan yang konsumen butuhkan terhadap jasa yang ditawarkan
• Computerized analyzing: analisa sebuah permasalahan sebaiknya tidak dilakukan secara manual tetapi lebih baik analisis permasalahan menggunakan system komputerisasi agar tingkat kesalahan dapat diminimalisirkan.
• Answer service: tahapan akhir sebuah jawaban dari setiap masalah yang konsumen harapkan dari produsen.
2. Localizing service point: menyediakan tempat layanan jasa yang mudah diakses oleh konsumen
Available crucial (ketersediaan produk pada titik-titik yang strategis) merupakan cara yang dilakukan pada tahapan localizing service point.
3. Leverage Contract: kesepakatan antara konsumen dan produsen
Penggunaan membership pada tahapan leverage contract dapat menarik para konsumen untuk terus menggunakan jasa yang kita tawarkan.
4. Power of Information: menggunakan kekuatan media sangatlah tepat dalam mengembangkan jasa. Penggunaan kekuatan informasi bisa melalui Koran, majalah, televisi, ataupun internet.
5. Strategic Value: penentuan nilai strategis pada konsumen.
Setelah jasa yang kita tawarkan kepada konsumen mendapat respon positif dari masyarakat, produsen dapat memperluas segmen pasar nya dengan cara menambah produk jasa yang kita tawarkan kepada konsumen.